Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Padang Pariaman melakukan pelabelan rumah penerima bantuan (rumah tangga miskin) di Nagari Kurai Taji Timur, Padang Pariaman, Selasa (3/9).
"Hari ini kami dari Dinsos P3A memasang label pada rumah masyarakat yang menerima bantuan dari Dinas Sosial. Pemberian label ini akan lanjutkan oleh Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) pada seluruh rumah penerima bantuan PKH di Kabupaten Padang Pariaman," kata Kadis Dinsos P3A Padang Pariaman, Hendra Aswara.
Hendra mengatakan, untuk penerima PKH di Padang Pariaman berjumlah 17 ribu KK, semua akan dipasangkan label. Tujuannya adalah untuk keterbukaan informasi tentang keluarga mana saja yang menerima bantuan dari pemerintah.
"Ini bertujuan untuk keterbukaan informasi supaya masyarakat mengetahui siapa yang menerima bantuan dari pemerintah, apakah tetap sasaran atau tidak penerima bantuan PKH dan sebagainya," kata Hendra.
Ia juga menjelaskan, dari 17 ribu penerima PKH di Padang Pariaman pada tanggal 1 Agustus telah keluar atau graduasi sebagai penerima sebanyak 84 KK. Keluarnya sebagai penerima bantuan sosial itu disebabkan keluarga tersebut telah mampu dan mengundurkan diri sebagai penerima bantuan sosial di Padang Pariaman.
"Data kita per Agustus kemarin telah ada 84 KK yang mengudurkan diri. Dan data tersebut juga telah diusulkan pengantianya ke Kementerian Sosial. Untuk usulan tersebut kami telah siapkan 160 KK sebagai penganti atau dua kali jumlah yang mengundurkan diri. Prosesnya nanti tim dari Padang Pariaman langsung mengantarkan data tersebut pada kementerian," katanya.
Pengunduran 84 KK itu, berasal dari berbagai kecamatan di Padang Pariaman, untuk jumlah terbesar berasal dari Kecamatan Sungai Limau dan Kecamatan Ulakan Tapakis masing-masing 10 KK, dan sisanya berasal dari kecamatan lainya.
"Mereka sudah mampu, mereka sudah sejahtera makanya mengundurkan diri sebagai penerima bantuan sosial," katanya.
Untuk mengetahui ada penerima bantuan yang tidak tepat sasaran, Hendra beserta pendaming PKH tengah melakukan verifikasi ke lapangan terhadap seluruh penerima bantuan sosial tersebut. Jika telah mampu maka akan disarankan untuk keluar sebagai penerima. Karena daftar antrian keluarga miskin di Padang Pariaman masih banyak yang belum manerima bantuan tersebut.
"Kami sedang melakukan pendataan terhadap masyarakat yang dicurigai telah mampu tetapi masih menerima. Kami mengimbau pada wali nagari untuk melakukan musyawarah nagari untuk membahas ada keluarga yang dicurigai sudah mampu tetapi masih menerima bantuan sosial," katanya.
Wali nagari Kurai Taji Timur, Jarizaldi mengapresiasi langkah Dinas Sosial yang melakukan verifikasi sehingga tidak ada lagi masyarakat yang tidak pantas menerima bantuan mendapatkan manfaat dan yang benar-benar pantas tidak menerima sama sekali.
"Untuk di Nagari kami ini ada 54 KK penerima PKH, setalah dilakukan verifikasi data yang dilakukan setidaknya hanya 18 KK yang pantas sebagai penerima, dan sisa ya dicurigai sudah mampu," kata wali nagari.
Salah seorang penerima Bantuan Sosial, Darmawati (49) sangat beryukur atas bantuan yang diberikan oleh pemerintah, baik itu PKH atau bantuan lainya, sehingga bisa memenuhi kebutuhanya serta jaminan kesehatan.
"Saya memiliki tiga orang anak, satu masih sekolah di SMA. Bantuan ini sangat dirasakan manfaatnya bagi pendidikan untuk anak saya," kata Darmawati yang sehari-hari sebagai petani