Kondisi Nagari Kurai Taji Timur Kecamatan Nan Sabaris Kabupaten Padang Pariaman
Secara administratif Pemerintah Nagari Kurai Taji Timur berbatasan dengan :
Secara adminsitratif luas Nagari Kurai Taji Timur adalah 1,49 km2 terdiri dari 5 korong, yaitu :
Secara geografis Nagari Kurai Taji Timur pada dasarnya sangat potensial dikembangkan sebagai daerah transit, pertanian, Perikanan dan perdagangan karena posisi strategisnya berada pada jalur lintas Padang-Pariaman.
Demografi
Secara geografis Nagari Kurai Taji Timur memiliki potensi alam yang potensial untuk dikembangkan sebagai pusat pertumbuhan terutama dalam bidang pertanian. Didukung oleh posisi Nagari yang strategis dan sesuai dengan kondisi alam Nagari sebagian besar mata pencaharian penduduk merupakan petani dan pedagang serta tukang.
Subsektor Pertanian Pangan
Berdasarkan sumber data badan pusat statistik dalam buku Kecamatan Dalam Angka (KDA) Tahun 2015 menunjukkan dari luas tanam 150 Ha dan mampu menghasilkan total produksi/ton sebesar 3402 ton. Hal ini disebabkan irigasi yang kurang baik. Diharapakn dengan luas sawah yang dimiliki mampu memberikan hasil yang lebih baik.
Subsektor perkebunan dan kehutanan
Hasil perkebunan yang menonjol antara lain Kelapa, jagung, Ketela Pohon, Sagu dan Coklat. Komoditi perkebunan yang menjadi komoditi andalan Nagari Kurai Taji Timur adalah Kelapa dimana Kelapa ini juga diolah menjadi Kopra dan Minyak Kelapa.
Sub sektor peternakan terhadap perekonomian Kurai Taji Timur cukup besar dari jumlah penduduk yang bermata pencaharian di sektor peternakan dan pertanian. Dan pemerintahan Nagari Kurai Taji Timur memberikan perhatian yang besar kerana sub sektor ini berpotensi untuk dikembangkan mengingat potensi lahan untuk perkembangannya, serta keberadaaan sarana prasana pendukung cukup memadai, disamping permintaan pasar terhadap komoditi ini relatif cukup tinggi. Seperti tujuan pemerintah untuk swasembada daging maka hal ini juga ditunjang oleh pengolahan ternak yang cukup bagus yaitu secara intensif (dikandangkan), sehingga tidak ada ternak liar. Akan tetapi kendala yang ditemukan adalah tentang pendanaan yang dilakukan secara individual sehingga keterbatasan modal dalam pengadaan dan pengembangan ternak skala besar masih jauh dari yang di inginkan.